Teksceramah lucu sunda teks ceramah santri lucu bahasa sunda pidato singkat lucu dan gokil teks ceramah islam bahasa sunda lucu. Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11 12 Contoh Teks Ceramah Tentang Ibu Ilmu Sabar Sholat. 5 contoh pidato perpisahan kelas 6 terbaru lengkap. Sagala puji urang sanggakeun ka gusti nu maha suci dzat nu ngatur
Tidak terasa sudah sebulan kita menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Dan saatnya kita berpisah dengan bulan yang penuh barokah, bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah, serta bulan di mana banyak yang dibebaskan dari siksa neraka. Pada pembahasan kali ini, kami mengangkat sebuah pelajaran yang cukup berharga yang kami olah dari kitab Latho-if Al Maโ€™arif karangan Ibnu Rajab Al Hambali dengan judul โ€œWadhaโ€™ Ramadhanโ€ Perpisahan dengan Bulan Ramadhan, juga terdapat beberapa tambahan pembahasan dari kitab lainnya. Semoga kalimat-kalimat yang secuil ini bermanfaat bagi kita semua. Sebab Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan Saudaraku, jika kita betul-betul merenungkan, Allah begitu sayang kepada orang-orang yang gemar melakukan ketaatan di bulan Ramadhan. Cobalah kita perhatikan dengan seksama, betapa banyak amalan yang di dalamnya terdapat pengampunan dosa. Maka sungguh sangat merugi jika seseorang meninggalkan amalan-amalan tersebut. Dia sungguh telah luput dari ampunan Allah yang begitu luas. Cobalah kita lihat pada amalan puasa yang telah kita jalani selama sebulan penuh, di dalamnya terdapat ampunan dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅููŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู โ€œBarangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.โ€[1] Pengampunan dosa di sini bisa diperoleh jika seseorang menjaga diri dari batasan-batasan Allah dan hal-hal yang semestinya dijaga.[2] Begitu pula pada amalan shalat tarawih, di dalamnya juga terdapat pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅููŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู โ€œBarangsiapa melakukan qiyam Ramadhan shalat tarawih karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.โ€[3] Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู…ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุฏู’ุฑู ุฅููŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู โ€œBarangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.โ€[4] Amalan-amalan tadi akan menghapuskan dosa dengan syarat apabila seseorang melakukan amalan tersebut karena 1 iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan 2 mencari pahala di sisi Allah, bukan melakukannya karena alasan riyaโ€™ atau alasan lainnya.[5] Adapun pengampunan dosa di sini dimaksudkan untuk dosa-dosa kecil sebagaimana pendapat mayoritas ulama.[6] Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูˆูŽุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู…ููƒูŽูู‘ูุฑูŽุงุชูŒ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู†ูŽุจูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑูŽ โ€œAntara shalat yang lima waktu, antara jumโ€™at yang satu dan jumโ€™at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.โ€[7] Yang dimaksud dengan pengampunan dosa dalam hadits riwayat Muslim ini, ada dua penafsiran Pertama, amalan wajib seperti puasa Ramadhan, -pen bisa memnghapus dosa apabila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Apabila seseorang tidak menjauhi dosa-dosa besar, maka amalan-amalan tersebut tidak dapat mengampuni dosa baik dosa kecil maupun dosa besar. Kedua, amalan wajib dapat mengampuni dosa namun hanya dosa kecil saja, baik dia menjauhi dosa besar ataupun tidak. Dan amalan wajib tersebut sama sekali tidak akan menghapuskan dosa besar.[8] Pendapat yang dianut oleh mayoritas ulama bahwa dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar bisa terhapus hanya melalui taubatan nashuhah taubat yang sesungguhnya.[9] Adapun pengampunan dosa pada malam lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan shalat tarawih adalah apabila bulan Ramadhan telah sempurna 29 atau 30 hari. Dengan sempurnanya bulan Ramadhan, seseorang akan mendapatkan pengampunan dosa yang telah lalu dari amalan puasa dan amalan shalat tarawih yang ia laksanakan.[10] Selain melalui amalan puasa, shalat malam di bulan Ramadhan dan shalat di malam lailatul qadar, juga terdapat amalan untuk mendapatkan ampunan Allah yaitu melalui istighfar. Memohon ampun seperti ini adalah di antara bentuk doโ€™a. Dan doโ€™a orang yang berpuasa adalah doโ€™a yang mustajab terkabulkan, apalagi ketika berbuka.[11] Begitu pula pengeluaran zakat fithri di penghujung Ramadhan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena zakat fithri akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu mengatakan bahwa zakat fithri adalah bagaikan sujud sahwi sujud yang dilakukan ketika lupa, -pen dalam shalat.[12] Jadi dapat kita saksikan, begitu banyak amalan di bulan Ramadhan yang terdapat pengampunan dosa, bahkan itu ada sampai penutup bulan Ramadhan. Sampai-sampai Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, โ€œTatkala semakin banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapati pengampunan tersebut, sungguh dia telah terhalangi dari kebaikan yang banyak.โ€[13] Seharusnya Keadaan Seseorang di Hari Raya Idul Fithri Seperti Ini Setelah kita mengetahui beberapa amalan di bulan Ramadhan yang bisa menghapuskan dosa-dosa, maka seseorang di hari raya Idul Fithri, ketika dia kembali berbuka tidak berpuasa lagi seharusnya dalam keadaan bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya bersih dari dosa. Namun hal ini dengan syarat, seseorang haruslah bertaubat dari dosa besar yang pernah ia terjerumus di dalamnya, dia bertaubat dengan penuh rasa penyesalan. Lihatlah perkataan Az Zuhri berikut, โ€œKetika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, โ€œWahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.โ€ Ulama salaf lainnya mengatakan kepada sebagian saudaranya ketika melaksanakan shalat ied di tanah lapang, โ€œHari ini suatu kaum telah kembali dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.โ€[14] Selepas Ramadhan, Para Salaf Khawatir Amalannya Tidak Diterima Para ulama salaf terdahulu begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, kemudian mereka berharap-harap agar amalan tersebut diterima oleh Allah dan khawatir jika tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam firman Allah, ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุชููˆู†ูŽ ู…ูŽุง ุขุชูŽูˆู’ุง ูˆูŽู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฌูู„ูŽุฉูŒ โ€œDan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.โ€ Qs. Al Muโ€™minun 60 Ali bin Abi Thalib mengatakan, โ€œMereka para salaf begitu berharap agar amalan-amalan mereka diterima daripada banyak beramal. Bukankah engkau mendengar firman Allah Taโ€™ala, ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ โ€œSesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.โ€ Qs. Al Ma-idah 27โ€ Dari Fudholah bin Ubaid, beliau mengatakan, โ€œSeandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikan sebesar biji saja, maka itu lebih kusukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Taโ€™ala berfirman, ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ โ€œSesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.โ€ Qs. Al Ma-idah 27โ€ Ibnu Diinar mengatakan, โ€œTidak diterimanya amalan lebih ku khawatirkan daripada banyak beramal.โ€ Abdul Aziz bin Abi Rowwad berkata, โ€œSaya menemukan para salaf begitu semangat untuk melakukan amalan sholih. Apabila telah melakukannya, mereka merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak.โ€ Oleh karena itu sebagian ulama sampai-sampai mengatakan, โ€œPara salaf biasa memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka memohon kepada Allah agar amalan mereka diterima.โ€ Lihat pula perkataan Umar bin Abdul Aziz berikut tatkala beliau berkhutbah pada hari raya Idul Fithri, โ€œWahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri. Dikatakan kepada mereka, โ€œSesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.โ€ Mereka malah mengatakan, โ€œKalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.โ€ Itulah kekhawatiran para salaf. Mereka begitu khawatir kalau-kalau amalannya tidak diterima. Namun berbeda dengan kita yang amalannya begitu sedikit dan sangat jauh dari amalan para salaf. Kita begitu โ€œpedeโ€ dan yakin dengan diterimanya amalan kita. Sungguh, teramatlah jauh kita dengan mereka. Bagaimana Mungkin Mendapatkan Pengampunan di Bulan Ramadhan? Setelah kita melihat bahwa di bulan Ramadhan ini penuh dengan pengampunan dosa dari Allah Taโ€™ala, namun banyak yang menyangka bahwa dirinya kembali suci seperti bayi yang baru lahir selepas bulan Ramadhan, padahal kesehariannya di bulan Ramadhan tidak lepas dari melakukan dosa-dosa besar. Sebagaimana yang telah kami jelaskan bahwa dosa-dosa kecil bisa terhapus dengan amalan puasa, shalat malam dan menghidupkan malam lailatul qadar. Namun ingatlah bahwa pengampunan tersebut bisa diperoleh bila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Lalu bagaimanakah dengan kebiasaan sebagian kaum muslimin yang berpuasa namun menganggap remeh shalat lima waktu, bahkan seringkali meninggalkannya ketika dia berpuasa padahal meninggalkannya termasuk dosa besar?! Sebagian kaum muslimin begitu semangat memperhatikan amalan puasa, namun begitu lalai dari amalan shalat lima waktu. Padahal dengan sangat nyata dapat kami katakan bahwa orang yang berpuasa namun enggan menunaikan shalat, puasanya tidaklah bernilai apa-apa. Bahkan puasanya menjadi tidak sah disebabkan meninggalkan shalat lima waktu. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, โ€œPuasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat telah melakukan dosa kekafiran dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Taโ€™ala, ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽุงุจููˆุง ูˆูŽุฃูŽู‚ูŽุงู…ููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽ ูˆูŽุขูŽุชูŽูˆูุง ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽ ููŽุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ูˆูŽู†ูููŽุตู‘ูู„ู ุงู„ู’ุขูŽูŠูŽุงุชู ู„ูู‚ูŽูˆู’ู…ู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ โ€œJika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.โ€ Qs. At Taubah 11 Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒู ูˆูŽุงู„ู’ูƒููู’ุฑู ุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู โ€œPembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.โ€[15] Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, ุงู„ู’ุนูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ููŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ูŽุง ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽููŽุฑูŽ โ€œPerjanjian antara kami dan mereka orang kafir adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.โ€ [16]โ€œ[17] Namun ini nyata terjadi pada sebagian orang yang menunaikan puasa. Mereka begitu semangat menunaikan puasa Ramadhan, namun begitu lalai dari rukun Islam yang lebih penting yang merupakan syarat sah keislaman seseorang yaitu menunaikan shalat lima waktu. Hanya Allah lah yang memberi taufik. Lalu seperti inikah Idul Fithri dikatakan sebagai hari kemenangan sedangkan hak Allah tidak dipedulikan? Seperti inikah Idul Fithri disebut hari yang suci sedangkan ketika berpuasa dikotori dengan durhaka kepada-Nya? Kepada Allah-lah tempat kami mengadu, semoga Allah senantiasa memberi taufik. Ingatlah, meninggalkan shalat lima waktu bukanlah dosa biasa, namun dosa yang teramat bahaya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah โ€“rahimahullahโ€“ mengatakan, โ€œKaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.โ€ [18] Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kabaโ€™ir, Ibnu Hazm โ€“rahimahullahโ€“ berkata, โ€œTidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.โ€[19] Itulah kenyataan yang dialami oleh orang yang berpuasa. Kadang puasa yang dilakukan tidak mendapatkan ganjaran apa-apa atau ganjaran yang kurang dikarenakan ketika puasa malah diisi dengan berbuat maksiat kepada Allah, bahkan diisi dengan melakukan dosa besar yaitu meninggalkan shalat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฑูุจู‘ูŽ ุตูŽุงุฆูู…ู ุญูŽุธู‘ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุตููŠูŽุงู…ูู‡ู ุงู„ุฌููˆู’ุนู ูˆูŽุงู„ุนูŽุทูŽุดู โ€œBetapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.โ€[20] Jika demikian, di manakah hari kemenangan yang selalu dibesar-besarkan ketika Idul Fithri? Di manakah hari yang dikatakan telah suci lahir dan batin sedangkan hak Allah diinjak-injak? Lalu apa gunanya minta maaf kepada sesama begitu digembar-gemborkan di hari ied sedangkan permintaan maaf kepada Rabb atas dosa yang dilakukan disepelekan? Takbir di Penghujung Ramadhan Karena begitu banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, kita diperintahkan oleh Allah di akhir bulan untuk bertakbir kepada-Nya dalam rangka bersyukur kepada-Nya. Allah Taโ€™ala berfirman, ูˆูŽู„ูุชููƒู’ู…ูู„ููˆุง ุงู„ู’ุนูุฏู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูุชููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู‡ูŽุฏูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุดู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ โ€œDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ€ Qs. Al Baqarah 185 Yang dimaksud dengan takbir di sini adalah bacaan โ€œAllahu Akbarโ€. Mayoritas ulama mengatakan bahwa ayat ini adalah dorongan untuk bertakbir di akhir Ramadhan. Sedangkan kapan waktu takbir tersebut, para ulama berbeda pendapat. Pendapat pertama, takbir tersebut adalah ketika malam idul fithri. Pendapat kedua, takbir tersebut adalah ketika melihat hilal Syawal hingga berakhirnya khutbah Idul Fithri. Pendapat ketiga, takbir tersebut dimulai ketika imam keluar untuk melaksanakan shalat ied. Pendapat keempat, takbir pada hari Idul Fithri. Pendapat kelima yang merupakan pendapat Imam Malik dan Imam Asy Syafiโ€™i, takbir ketika keluar dari rumah menuju tanah lapang hingga imam keluar untuk shalat ied. Pendapat keenam yang merupakan pendapat Imam Abu Hanifah, takbir tersebut adalah ketika Idul Adha dan ketika Idul Fithri tidak perlu bertakbir.[21] Syukur di sini dilakukan untuk mensyukuri nikmat Allah berupa taufik untuk melakukan puasa, kemudahan untuk melakukannya, mendapat pembebasan dari siksa neraka dan ampunan yang diperoleh ketika melakukannya. Atas nikmat inilah, seseorang diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah, bersyukur kepada-Nya dan bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Ibnu Masโ€™ud mengatakan bahwa sebenar-benarnya takwa adalah mentaati Allah tanpa bermaksiat kepada-Nya, mengingat Allah tanpa lalai dari-Nya dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, tanpa kufur darinya.[22] Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan dari siksa neraka yang kami harap-harap dari Allah yang Maha Pengampun. Kami pun berharap semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun kami rasa amalan kami begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya. Taqobalallahu minna wa minkum Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian. Semoga Allah menjadi kita insan yang istiqomah dalam menjalankan ibadah selepas bulan Ramadhan. Alhamdulillahilladzi bi niโ€™matihi tatimmush sholihaat Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna. Wa shallallahu wa salaamu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi ajmaโ€™in. *** Diselesaikan menjelang Shubuh, Ahad, 1 Syawal 1430 H, di Ori, Pelauw โ€“ Maluku Tengah Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Baca Juga Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin Saat Idul Fitri, Apakah Benar Tidak Boleh Diucapkan? Dua Kebahagiaan Ketika Hari Raya Idul Fithri Footnote [1] HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760. [2] Lihat Latho-if Al Maโ€™arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 372, Daar Ibnu Katsir [Tahqiq Yasin Muhammad As Sawaas] [3] HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759 [4] HR. Bukhari no. 1901. [5] Lihat Fathul Bari, 6/290, Mawqiโ€™ Al Islam, Asy Syamilah [6] Lihat Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 372 dan Fathul Baari, 6/290 [7] HR. Muslim no. 233. [8] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 372 [9] -Idem- [10] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 373 [11] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 378 [12] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 383 [13] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 378 [14] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 373-374 [15] HR. Muslim no. 82 [16] HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasaโ€™i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani [17] Majmuโ€™ Fatawa wa Rosa-il Ibnu Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah [18] Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, Darul Imam Ahmad, Kairo-Mesir. [19] Al Kabaโ€™ir Maโ€™a Syarhi Li Fadhilatisy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Al Imam Adz Dzahabiy, hal. 25, Darul Kutub Al Ilmiyyah. [20] HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi โ€“yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya [21] Lihat Fathul Qodir, Asy Syaukani, 1/239, Mawqiโ€™ At Tafasir, Asy Syamilah [22] Latho-if Al Maโ€™arif, hal. 381 Edisi kali ini kita belajar bagaimana Alquran, hadits-hadits nabi SAW memberikan informasi yang valid kepada kita tentang keturunan dari umat Yahudi, perilaku-perilakunya, dan juga diksi-diksi Alquran yang sangat indah, yang bahkan mengajak seluruh manusia, terkhusus juga dari kalangan umat Yahudi untuk kembali ke jalan-jalan kebenaran," ujarnya saat menyampaikan Sejarah Yahudi melalui โ€“ Hadits tentang perpisahan. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, dua hal tersebut yang kerap menjadikan manusia menangis dan tidak kuasa menahan kesedihan. Meski ada yang bilang perpisahan bukan akhir dari segalanya, tapi tetap saja kehidupan akan berbeda. Setiap manusia yang berpisah, akan jarang saling menghubungi lagi kecuali ada yang benar-benar penting. Meski begitu memang ada beberapa di antara individu yang tetap menjalin komunikasi dengan intens sampai dewasa bahkan hingga begitu jangan berlarut dalam kesedihan pada saat berpisah, tetaplah semangat menatap masa depan karena akan ada banyak hal baru dan petualangan baru yang menanti. Kehidupan tidak seburuk seperti apa yang hadits-hadits yang menjelaskan tentang perpisahan ini, mungkin bisa menjadi penyemangat kita untuk tidak terlalu lama bersedih. Semoga cinta dan kasih sayang yang saling kita berikan, tidak terputus karena Allah Hadits Tentang Perpisahan1. Berkumpul dan Berpisah2. Perpisahan untuk Pertemuan3. Wasiat PerpisahanDaftar Hadits Tentang PerpisahanTanpa banyak bicara ini itu kembali, langsung saja silahkan lihat beberapa daftar hadits shahih tentang perpisahan yang bisa membuat kita termotivasi. Hadits berikut ditulis dalam lafadz bacaan bahasa Arab, latin, beserta Berkumpul dan BerpisahูˆูŽุฑูŽุฌูู„ุงูŽู†ู ุชูŽุญูŽุงุจูŽู‘ุง ููู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุชูŽููŽุฑูŽู‘ู‚ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูโ€œDua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.โ€ HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 10312. Perpisahan untuk PertemuanุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูŽุนูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽโ€œKalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.โ€ HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 26393. Wasiat PerpisahanุนูŽู†ู ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู€ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู€ู‰ูฐ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูฐู€ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุŒ ููŽูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ุจูŽู„ููŠู’ุบูŽุฉู‹ ุ› ุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุนููŠููˆู’ู†ู ุŒ ูˆูŽูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงุฆูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู€ู‡ู ! ูƒูŽู€ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู‡ูฐุฐูู‡ู ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏูู‘ุนู ุŒ ููŽู€ู…ูŽู€ุงุฐูŽุง ุชูŽุนู’ู‡ูŽุฏู ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู€ู‡ู ุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ุญูŽุจูŽุดููŠู‘ูŒ ุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠู’ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ุงูŽูู‹ุง ูƒูŽุซูู€ูŠู’ุฑู‹ุง ุŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠู’ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู€ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ู’ู€ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูู‘ูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุŒ ุชูŽู€ู…ูŽุณู‘ูŽูƒููˆู’ุง ุจูู€ู‡ูŽุง ูˆูŽุนูŽุถู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู ุŒ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูู€ุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ู…ูู€ุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒโ€œDiriwayatkan dari al-Irbรขdh bin Sรขriyah Radhiyallahu anhu bahwa ia berkata, โ€œSuatu hari Rasulullรขh Shallallahu alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata, Wahai Rasulullรขh! Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?โ€™ Maka Rasulullรขh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafรขr Rรขsyidรฎn yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru dalam agama, karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bidah, dan setiap bidah itu adalah sesat.โ€ Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir JawasKesimpulanSingkat saja itu dia pembahasan lengkap mengenai hadits tentang perpisahan, hadits tentang sahabat dunia akhirat, peribahasa tentang perpisahan, wasiat perpisahan rasulullah, hadis tentang sahabat, kata semangat untuk perpisahan, gambar Hadits Tentang Menjaga Perasaan WanitaKumpulan Hadits Tentang Iman kepada MalaikatDoa Sebelum dan Sesudah Belajar di Sekolah

Selamatmeniggalkan guru kalian. Tapi ketahuilah, kelak makna perpisahan kali ini akan membuat kalian kembali. Langsung ke konten. Produk Indeks. Beranda; Aktual. Berita; Kriminal; Santri dan Non Santri itu Beda; Refleksi Hari Santri 2020. Alhamdulillah Acara "Hadis-Hadis Palsu" di RCTI Tidak Tayang. 3. November 12,

Perpisahan adalah sebuah momen yang terkadang sulit bagi banyak orang, terlebih lagi bagi santri yang telah berkumpul dan belajar bersama selama kurun waktu tertentu. Namun, ada banyak hadits yang dapat membantu kita dalam menghadapi perpisahan tersebut. Mari kita simak hadits-hadits tentang perpisahan santri dalam artikel Hadits Pertama2. Hadits Kedua3. Hadits Ketiga4. Hadits Keempat5. Hadits Kelima6. Hadits Keenam7. Hadits Ketujuh8. Hadits Kedelapan9. Hadits Kesembilan10. Hadits Kesepuluh11. Hadits Kesebelas12. Hadits Keduabelas13. Hadits Ketigabelas14. Hadits Keempatbelas15. Hadits Kelimabelas16. Hadits Keenambelas17. Hadits Ketujuhbelas18. Hadits Kedelapanbelas1. Hadits PertamaHadits pertama yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œTidaklah seorang muslim menziarahi saudaranya muslim yang sakit, melainkan Allah akan mengutus seratus ribu malaikat yang akan mendoakan kebaikan untuknya hingga sore hari. Dan apabila ia meninggal pada hari itu, maka akan diampuni dosanya dan Allah akan menempatkannya di antara orang-orang yang shalih.โ€Hadits ini memberikan kita semangat untuk mengunjungi saudara muslim kita yang sakit, memberikan dukungan dan doa agar mereka segera sembuh dan dapat kembali berkumpul Hadits KeduaHadits kedua yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya Allah senang pada seorang hamba yang ketika berpisah dari saudaranya, ia memberinya satu pukulan lembut di bahunya dan berkata, Saya merindukanmu, dan semoga Allah melindungi kamuโ€™.โ€Hadits ini mengajarkan kepada kita untuk selalu memberikan dukungan dan rasa sayang kepada saudara muslim kita, bahkan ketika kita harus Hadits KetigaHadits ketiga yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa berpisah dengan saudaranya karena Allah, maka Allah akan memberinya petunjuk di atas jalan yang lurus dan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu berpisah dengan saudara muslim kita karena Allah. Dalam artian, kita harus selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan saudara Hadits KeempatHadits keempat yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang berpisah dengan saudaranya sejenak, kemudian keduanya saling mencintai karena Allah, maka Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai saudara muslim kita karena Allah. Dalam artian, kita harus selalu berbuat baik kepada mereka dan menjaga hubungan yang baik dengan Hadits KelimaHadits kelima yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œTidaklah seorang muslim mengunjungi saudaranya yang muslim di suatu negeri, melainkan Allah memanggil para malaikat-Nya untuk memberikan doa kepada orang tersebut. Dan jika saudaranya itu memberikan jalan menuju ke rumahnya, maka saudaranya itu seperti memberikan jalan menuju surga.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu memberikan jalan kepada saudara muslim kita, bahkan ketika mereka berada di suatu negeri yang asing. Dalam artian, kita harus selalu membantu mereka dan berusaha untuk mempermudah kehidupan Hadits KeenamHadits keenam yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang berpisah dengan saudaranya sejenak, lalu keduanya saling mencintai karena Allah, maka Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai saudara muslim kita karena Allah. Dalam artian, kita harus selalu berbuat baik kepada mereka dan menjaga hubungan yang baik dengan Hadits KetujuhHadits ketujuh yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œOrang yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah orang yang menyenangkan dan ramah terhadap tetangganya. Dan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah orang yang baik kepada tamunya. Dan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah orang yang baik kepada saudaranya.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu menjadi orang yang baik dan ramah kepada orang-orang di sekitar kita, termasuk saudara muslim Hadits KedelapanHadits kedelapan yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang pergi kepada saudaranya muslim untuk memenuhi suatu kebutuhan, maka Allah akan melindunginya di hari kiamat dan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu membantu saudara muslim kita ketika mereka membutuhkan bantuan kita. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan Hadits KesembilanHadits kesembilan yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya orang yang paling dekat dengan Allah adalah orang yang paling berguna bagi sesama, dan orang yang paling jauh dari neraka adalah orang yang paling ramah dan penyayang terhadap orang lain.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu menjadi orang yang berguna bagi sesama dan ramah terhadap orang lain, termasuk saudara muslim Hadits KesepuluhHadits kesepuluh yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya Allah akan memberikan kebahagiaan kepada seseorang yang menenangkan hati saudaranya muslim.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu menenangkan hati saudara muslim kita ketika mereka sedang bersedih atau mengalami masalah. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk meredakan masalah mereka dan membantu mereka menemukan solusi yang Hadits KesebelasHadits kesebelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya seorang muslim yang memberikan makan kepada saudaranya muslim yang lapar atau memberikan minum kepada saudaranya muslim yang haus, maka Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu memberikan bantuan kepada saudara muslim kita yang membutuhkan, termasuk dalam hal memberikan makanan dan Hadits KeduabelasHadits keduabelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang memberikan bantuan kepada saudaranya muslim, maka Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu memberikan bantuan kepada saudara muslim kita yang membutuhkan, termasuk dalam hal memberikan bantuan keuangan atau materi Hadits KetigabelasHadits ketigabelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang memudahkan urusan seorang muslim, maka Allah akan memudahkan urusan baginya di dunia dan di akhirat.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu membantu saudara muslim kita dalam menyelesaikan masalah atau urusan-urusan yang mereka hadapi. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk mempermudah urusan mereka dan menjaga hubungan yang baik dengan Hadits KeempatbelasHadits keempatbelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya Allah akan memberikan kebahagiaan kepada seseorang yang meredakan amarah saudaranya muslim.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu meredakan amarah saudara muslim kita ketika mereka marah atau tidak senang. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan mereka dan membantu mereka menyelesaikan masalah yang mereka Hadits KelimabelasHadits kelimabelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya Allah senang pada seorang hamba yang ketika berpisah dari saudaranya, ia memberinya satu pukulan lembut di bahunya dan berkata, Saya merindukanmu, dan semoga Allah melindungi kamuโ€™.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu memberikan dukungan dan rasa sayang kepada saudara muslim kita, bahkan ketika kita harus Hadits KeenambelasHadits keenambelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œSesungguhnya Allah akan memberikan kebahagiaan kepada seseorang yang menyelesaikan masalah saudaranya muslim.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu membantu saudara muslim kita dalam menyelesaikan masalah atau urusan-urusan yang mereka hadapi. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk mempermudah urusan mereka dan menjaga hubungan yang baik dengan Hadits KetujuhbelasHadits ketujuhbelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda,โ€œBarangsiapa yang menghadiri janazah saudaranya muslim dan mendoakan kebaikan untuknya, maka Allah akan memberikan kebaikan padanya seorang seperti itu.โ€Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu menghadiri janazah saudara muslim kita dan mendoakan kebaikan untuk mereka. Dalam artian, kita harus selalu berusaha untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mereka dan mendoakan kebaikan untuk mereka di Hadits KedelapanbelasHadits kedelapanbelas yang akan kita bahas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam hadits ini, Rasulullah
Paracalon santri yang sudah mendaftar bersiap untuk mengikuti ujian online insyaAllah: Ahad, 8 Ramadhan 1443 H/10 April 2022. Pukul 08.00 WIB - selesai. Link ujian diikuti di: www.minhajulatsar.com. (Akan dibuka di hari dan jam ujian) Demikian informasi dari kami semoga bisa menjadi perhatian. Jazakumullahukhaira.
Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Thatโ€™s life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And thatโ€™s more about life. Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir Mereka pun datang silih berganti Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada. Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan.. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya,,, Sebuah perpisahan, ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baruโ€ฆ well, Thatโ€™s life must be Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And thatโ€™s more about life. โ€” Kalau kita tidak bisa berjumpa lagi di dunia, moga Allah mengumpulkan kita di jannah surga. Semoga kita teringat akan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menerangkan mengenai tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah, ูˆูŽุฑูŽุฌูู„ุงูŽู†ู ุชูŽุญูŽุงุจูŽู‘ุง ููู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุชูŽููŽุฑูŽู‘ู‚ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู โ€œDua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.โ€ HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031 Orang yang mencinta akan dikumpulkan bersama orang yang dicinta di akhirat kelak. Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โ€œKapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?โ€Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata, โ€œApa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?โ€Orang tersebut menjawab, โ€œAku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.โ€Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata, ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูŽุนูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽ โ€œKalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.โ€ HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639 Yang kami harap, moga persaudaraan kita tidak hanya di dunia, namun berakhir pula di jannah. Di dunia -selama hidup- moga kita saling menghendaki kebaikan satu dan lainnya. Referensi โ€” Akhukum fillah, M. Abduh Tuasikal Riyadh-KSA, 22 Rabiโ€™ul Akhir 1434 H 6 jam sebelum bertolak dari Riyadh menuju Jogja
Adapundefinisi khuluk secara terminologi (menurut istilah syariat) adalah perpisahan dengan istri yang ditebus dengan bayaran dari istri atau dari selainnya. Jadi, khuluk berkonsekuensi dua hal: bayaran (tebusan) dan perpisahan. Bayaran (tebusan) Yang berkewajiban membayar tebusan tersebut adalah istri. Namun, sah dibayarkan oleh walinya.
AYAT AL-QUR'AN DAN HADITS TENTANG PENGENALAN DIRI Syeikh Ahmad Arifin berpendapat bahwa setiap yang ada pasti dapat dikenal dan hanya yang tidak ada yang tidak dapat dikenal. Karena Allah adalah zat yang wajib al-wujud yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat dikenal, dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah terlebih dahulu mengenal kepada yang disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagimana sabda Nabi ุฃูŽูˆูŽู„ู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ู…ูŽุนู’ุฑูููŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู Artinya โ€œPertama sekali di dalam agama ialah mengenal Allah Kenallah dirimu, sebagaimana sabda Nabi SAW ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุฑูŽููŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุนูŽุฑูŽููŽ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุนูŽุฑูŽููŽ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ู ููŽุณูŽุฏูŽ ุฌูŽุณูŽุฏูŽู‡ู Artinya โ€œBarangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah fana dirinya. Lalu diri mana yang wajib kita kenal? Sungguhnya diri kita terbagi dua sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 20 ูˆูŽุฃูŽุณู’ุจูŽุบูŽ ุนูŽู„ูŠู’ูƒูู…ู’ ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ุธูŽู‡ูุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุจูŽุงุทูู†ูŽุฉู‹ Artinya Dan Allah telah menyempurnakan bagimu nikmat zahir dan nikmat batin. Jadi berdasarkan ayat di atas, diri kita sesungguhnya terbagi dua Diri Zahir yaitu diri yang dapat dilihat oleh mata dan dapat diraba oleh tangan. Diri batin yaitu yang tidak dapat dipandang oleh mata dan tidak dapat diraba oleh tangan, tetapi dapat dirasakan oleh mata hati. Adapun dalil mengenai terbaginya diri manusia Karena sedemikian pentingnya peran diri yang batin ini di dalam upaya untuk memperoleh pengenalan kepada Allah, itulah sebabnya kenapa kita disuruh melihat ke dalam diri introspeksi diri sebagimana firman Allah dalam surat az-Zariat ayat 21 ูˆูŽููู‰ ุงูŽู†ู’ููุณููƒูู…ู’ ุงูŽููŽู„ุงูŽ ุชูุจู’ุตูุฑููˆู’ู†ูŽ Artinya Dan di dalam diri kamu apakah kamu tidak memperhatikannya. Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan ke dalam dirinya disebabkan karena di dalam diri manusia itu Allah telah menciptakan sebuah mahligai yang mana di dalamnya Allah telah menanamkan rahasia-Nya sebagaimana sabda Nabi di dalam Hadis Qudsi ุจูŽู†ูŽูŠู’ุชู ููู‰ ุฌูŽูˆู’ูู ุงูุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ู‚ูŽุตู’ุฑู‹ุง ูˆูŽููู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฑู ุตูŽุฏู’ุฑู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู„ุตูŽู‘ุฏู’ุฑู ู‚ูŽู„ู’ุจู‹ุง ูˆูŽููู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ููุคูŽุงุฏู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู„ู’ููุคูŽุงุฏู ุดูŽุบู’ุงูู‹ุง ูˆูŽููู‰ ุงู„ุดูŽู‘ุบูŽุงูู ู„ูŽุจู‹ู‘ุง ูˆูŽููู‰ ู„ูŽุจูู‘ ุณูุฑู‹ู‘ุง ูˆูŽููู‰ ุงู„ุณูู‘ุฑูู‘ ุฃูŽู†ูŽุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ู‚ุฏุณู‰ Artinya โ€œAku jadikan dalam rongga anak Adam itu mahligai dan dalam mahligai itu ada dada dan dalam dada itu ada hati qalbu namanya dan dalam hati qalbu ada mata hati fuad dan dalam mata hati fuad itu ada penutup mata hati saghaf dan dibalik penutup mata hati saghaf itu ada nur/cahaya labban, dan di dalam nur/cahaya labban ada rahasia sirr dan di dalam rahasia sirr itulah Aku kata Allahโ€. Hadis Qudsi Bagaimanakah maksud hadis ini? Tanyalah kepada ahlinya, yaitu ahli zikir, sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahal ayat 43 ููŽุงุณูŽุฆูŽู„ููˆู’ุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ู„ุงูŽุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ู†ูŽ Artinya โ€œTanyalah kepada ahli zikrullah Ahlus Shufi kalau kamu benar-benar tidak tahu.โ€ Karena Allah itu ghaib, maka perkara ini termasuk perkara yang dilarang untuk menyampaikannya dan haram pula dipaparkan kepada yang bukan ahlinya orang awam, seabagimana dikatakan para sufi ูˆูŽู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูŒ ููŽู„ุงูŽ ุชูŽู‡ู’ุชูŽูƒููˆู’ู‡ูŽุง Artinya โ€œBagi Allah itu ada beberapa rahasia yang diharamkan membukakannya kepada yang bukan ahlinyahโ€. Nabi juga ada bersabda ูˆูŽุนูŽุงุฆููŠู’ู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุงูŽู…ูŽู‘ุง ุงูŽุญูŽุฏู ู‡ูู…ูŽุง ููŽุจูŽุดูŽุชู’ุชูู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงูŽู…ูŽู‘ุงุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑู ููŽู„ูŽูˆู’ุจูŽุซูŽุชู’ุชู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุทูŽุนูŽ ู‡ูŽุฐูŽุงู„ู’ุนูู„ููˆู’ู…ูŽ ูŠูŽุดููŠู’ุฑู ุงูู„ูŽู‰ ุญูŽู„ู’ู‚ูู‡ู Artinya โ€œTelah memberikan kepadaku oleh Rasulullah SAW dua cangkir yang berisikan ilmu pengetahuan, satu daripadanya akan saya tebarkan kepada kamu. Akan tetapi yang lainnya bila saya tebarkan akan terputuslah sekalian ilmu pengetahuan dengan memberikan isyarat kepada lehernya. ุงูŽููŽุงุชู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ู†ูู‘ุณู’ูŠูŽุงู†ู ูˆูŽุงูุถูŽุงุนูŽุชูู‡ู ุงูŽู†ู’ ุชูŽุญูŽุฏูŽู‘ุซู’ ุจูู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑู ุงูŽู‡ู’ู„ูู‡ู Artinya โ€œKerusakan dari ilmu pengetahuan ialah dengan lupa, dan menyebabkan hilangnya ialah bila anda ajarkan kepada yang bukan ahlinya.โ€ Adapun tentang Ilmu Fiqih atau Syariat Nabi bersabda ุจูŽู„ูู‘ุบููˆู’ุง ุนูŽู†ูู‘ู‰ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุงูŽูŠูŽุฉู‹ Artinya โ€œSampaikanlah oleh kamu walau satu ayat sajaโ€. Adapun Ilmu Fiqih tidak boleh disembunyikan, sebagaimana sabda Nabi SAW ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุชูŽู…ูŽ ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ู„ูุฌูŽู…ูู‘ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุจูู„ูุฌูŽุงู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู Artinya โ€œBarangsiapa yang telah menyembunyikan suatu ilmu pengetahuan ilmu syariat akan dikekang oleh Allah ia kelak dengan api nerakaโ€. Adapun ilmu hakikat atau ilmu batin memang tidak boleh disiar-siarkan kecuali kepada orang yang menginginkannya. Memberikan dan mengajarkan ilmu hakikat kepada yang bukan ahlinya ditakuti jadi fitnah disebabkan pemikiran otak sebahagian manusia ini tidak sampai mendalami ke lubuk dasarnya yaitu ilmu Allah Taโ€™ala. Ibarat kayu di hutan tidak sama tingginya, air di laut tidak sama dalamnya, dan tanah di bumi tidak sama ratanya, demikian halnya dengan manusia. Maka ahli Zikir ahlus Shufi inilah yang mendekati maqam wali-wali Allah yang berada di bawah martabat para nabi dan rasul. Inilah makna tujuan Allah memerintahkan supaya bertanya kepada ahli Zikir, karena ahli Zikir adalah orang-orang yang senantiasa hati dan pikirannya selalu ingat kepada Allah serta senantiasa mendapat bimbingan ilham dari Allah SWT. Oleh karena itu, agar kita dapat mengenal Allah, maka kita harus mempunyai pembimbing rohani atau mursyid. Tentang hal ini Abu Ali ats-Tsaqafi bertaka, โ€œseandainya seseorang mempelajari semua jenis ilmu dan berguru kepada banyak ulama, maka dia tidak sampai ke tingkat para sufi kecuali dengan melakukan latihan-latihan spiritual bersama seorang syeikh yang memiliki akhlak luhur dan dapat memberinya nasehat-nasehat. Dan barang siapa yang tidak mengambil akhlaknya dari seorang syeikh yang melarangnya, serta memperlihatkan cacat-cacat dalam amalnya dan penyakit-penyakit dalam jiwanya, maka dia tidak boleh diikuti dalam memperbaiki muamalahโ€. Namun tidaklah ilmu pengenalah kepada Allah ini diperoleh dengan mudah begitu saja seperti mempelajari ilmu syariโ€™at, karena ada satu syarat yang paling utama yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu mengambil ilmu ini dengan dibaiโ€™at oleh seorang mursyid yang kamil mukamil yang masuk dalam rantai silsilah para syeikh tarekat sufi yang bersambung-sambung sampai kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagi kita untuk dapat mengenal Allah adalah dengan mempelajari ilmu tarekat di bawah bimbingan seorang mursyid. Tanya Mengapa hati memegang peran penting di dalam mengenal Allah? Jawab Bila kita sebut nama hati, maka hati yang dimaksud di sini bukanlah hati yang merah tua seperti hati ayam yang ada di sebelah kiri yang dekat jantung kita itu. Tetapi hati ini adalah alam ghaib yang tak dapat dilihat oleh mata dan alat panca indra karena ia termasuk alam ghaib bersifat rohani. Tiap-tiap diri manusia memiliki hati sanubari, baik manusia awam maupun manusia wali, begituja para nabi dan rasul. Pada hati sanubari ini terdapat sifat-sifat jahat penyakit hati, seperti hasad, dengki, loba, tamak, rakus, pemarah, bengis, takbur, ria, ujub, sombong, dan lain-lain. Tetapi bilamana ia bersungguh-sungguh di dalam tarekatnya di bawah bimbingan mursyidnya, maka lambat laun hati yang kotor dan berpenyakit tadi akan bertukar bentuknya dari rupa yang hitam gelap pekat menjadi bersih putih dengan mengikuti kegiatan suluk atau khalwat secara kontinyu. Manakala hati yang hitam tadi telah berubah menjadi putih bersih, barulah ia memberikan sinar. Hati yang putih bersih bersinar itulah yang dinamakan hati Rohani Qalbuatau disebut juga dengan diri yang batin. Seumpama kita bercermin di depan kaca, maka kita tidak akan dapat melihat apa yang ada dibalik cermin selain muka kita, karena terhalang oleh cat merah yang melekat disebaliknya. Tetapi bila cat merah itu kita kikis habis, maka akan tampaklah di sebaliknya bermacam-macam dan berlapis-lapis cermin hingga sampai menembus ke alam Nur, alam Jabarut, alam Lahut, hingga alam Hadrat Hak Allah Taโ€™ala Itulah sebabnya bila kita hanya baru sebatas mengenal hati sanubari saja, maka yang kita lihat hanya diri kita saja, sebab ditahan oleh cat merah tadi, yaitu sifat-sifat jahat seperti takabbur, ria, ujub, dengki, hasad, pemarah, loba, tamak, rakus, cinta dunia, dan berbagai penyakit hati lainnya. Tetapi bila mana cat merah itu telah terkikis habis, barulah ia akan menyaksikan alam yang lebih tinggi dan mengetahuilah ia segala rahasia termasuk dirinya dan hakikatnya dan juga alam seluruhnya dan akhirnya mengenallah ia akan Tuhannya. Itulah sebabnya para wali-wali Allah itu lahir dari para sufi yaitu orang-orang yang telah berhasil membersihkan hatinya dengan bantuan mursyidnya pada zahir sedang pada hakikatnya dengan qudrat dan iradat Allah Taโ€™ala. Di sinilah terletak wajibnya mengenal diri untuk jalan mengenal Allah. Sumber
| Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari Nomor Hadits 1839. ุนู† ุงุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ Source sebagai agama yang memiliki banyak tradisi dan ajaran, menyimpan banyak sekali nilai yang harus dipegang teguh oleh setiap umatnya. Salah satu tradisi yang banyak dijumpai dalam Islam adalah hadits pertemuan dan perpisahan. Dalam tradisi ini, terdapat banyak sekali hikmah dan kebijaksanaan yang dapat diambil, sehingga sangat penting untuk mengenal lebih dekat tentang hadits pertemuan dan perpisahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam seputar hadits ini, mulai dari pengertian, makna, hingga implikasi pada kehidupan pertemuan dan perpisahan merupakan salah satu hadits yang banyak dijumpai dalam kitab-kitab hadits. Hadits ini biasanya disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW ketika bertemu dengan para sahabatnya atau ketika berpisah dengan mereka. Hadits ini juga biasa disebut sebagai hadits perpisahan, karena biasanya disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW ketika hendak meninggalkan para sahabatnya untuk melakukan suatu perjalanan atau Hadits Pertemuan dan PerpisahanHadits pertemuan dan perpisahan memiliki banyak sekali makna dan hikmah yang dapat diambil. Beberapa makna dan hikmah tersebut adalah sebagai berikutMaknaHikmahMenjaga persaudaraanMembangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara umat IslamMemberikan nasihat dan pengajaranMeningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang ajaran IslamMenyampaikan doa-doa baikMenjaga kebahagiaan dan keselamatan para sahabatSelain itu, hadits pertemuan dan perpisahan juga memiliki makna yang sangat penting dalam Islam, yaitu untuk mengingatkan umat Islam akan sifat sementara dari kehidupan di dunia ini. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabatnya agar selalu mengingat kematian dan hari akhirat, sehingga dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan setelah dunia Hadits Pertemuan dan Perpisahan dalam Kehidupan Sehari-hariHadits pertemuan dan perpisahan memiliki implikasi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa implikasi tersebut adalah sebagai berikutMenjaga PersaudaraanSalah satu implikasi hadits pertemuan dan perpisahan adalah untuk menjaga persaudaraan di antara umat Islam. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabatnya agar selalu menjaga solidaritas dan kebersamaan di antara mereka. Hal ini tentu saja sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membentuk hubungan yang baik dengan sesama Nasehat dan PengajaranSelain itu, hadits pertemuan dan perpisahan juga mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu memberikan nasehat dan pengajaran kepada sesama. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW seringkali memberikan nasihat dan pengajaran kepada para sahabatnya, sehingga mereka dapat menjadi manusia yang lebih baik dan taat kepada Allah SWT. Hal ini tentu saja sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membentuk karakter yang baik dan menumbuhkan sikap peduli terhadap Doa-doa BaikHadits pertemuan dan perpisahan juga mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu menyampaikan doa-doa baik kepada sesama. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW seringkali menyampaikan doa-doa baik kepada para sahabatnya, sehingga mereka dapat hidup dengan bahagia dan selamat. Hal ini tentu saja sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membentuk hubungan yang baik dengan sesama Kedekatan dengan Allah SWTImplikasi terakhir hadits pertemuan dan perpisahan adalah untuk selalu menjaga kedekatan dengan Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW mengingatkan para sahabatnya untuk selalu mengingat kematian dan hari akhirat, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi kehidupan setelah dunia ini. Hal ini tentu saja sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membangun hubungan yang baik dengan Sang Pencipta dan menghadapi kehidupan dengan kesiapan yang lebih artikel ini, kita telah membahas mengenai hadits pertemuan dan perpisahan, mulai dari pengertian, makna, hingga implikasi pada kehidupan sehari-hari. Hadits ini memiliki banyak sekali hikmah dan kebijaksanaan yang dapat diambil, sehingga sangat penting untuk mengenal lebih dekat tentang hadits ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memahami nilai-nilai Islam yang lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupan kita sebagai umat video of Hadits Pertemuan dan Perpisahan Mengenal Lebih Dekat Tradisi Islam Maknayang terkandung dalam hadis dapat digali melalui ilmu ma'anil hadis, atau ilmu makna-makna hadis. Selain itu, pemaknaan hadis juga ditunjang dengan ilmu ilmu lain tenunya, seperti bahasa arab, ilmu matan hadis, tarikh, bahkan sosiologi dan antropologi, serta ilmu alam jika diperlukan. Studi terhadap makna hadis merupakan sebuah ladang

Karya Etta Adil / Dibacakan oleh Santriwati Yang Ditinggalkan Kepada kakakku, Beberapa tahun ini kami mengenalmu Dalam banyak kenangan bersamamu Di Mesjid, di Ruang Kelas, di Lapangan, di Aula, di Perpustakaan, di Kantin, di Dapur, dan pada setiap sudut pesantren ini. Kepada kakakku, Dalam banyak kenangan bersamamu Berat untuk melepasmu pergi Engkau yang telah ikut mengajari kami berorganisasi, memimpin dalam prestasi, Semangat pantang menyerah dan tak mudah lelah dalam belajar. Kepada kakakku, Berat untuk melepaskanmu pergi Engkau yang telah ikut membimbing kami Menjaga kekompakan, persaudaraan dan kekeluargaan Sungguh berat hati melepaskanmu pergi. Kepada kakakku, Dalam perjalananmu merebut pendidikan Kami disini akan setia Menjaga kharisma, pesona dan prestasi Bahwa kita semua lebih dari sekadar siswi. Kepada kakakku, Berat untuk melepasmu pergi Pada setiap masa yang kita lewati bersama Engkau telah ikut mengajari kami tilawah, menghafalkan ayat demi ayat AlQurโ€™an yang ditugaskan, serta jasus yang diikhlaskan untuk dijalani. Kepada kakakku, Berat untuk melepasmu pergi Pada ruang kesadaran bersamamu Kami mengikuti banyak kegiatan OSIS, Palang Merah, dan Pramuka. Kami sadar pada banyak kegiatan, sering mengeluh dan tak setangguh dirimu Meski begitu kami berjanji akan mencetak lebih banyak prestasi dan kebanggaan untuk sekolah dan pesantren kita. Kepada kakakku, Berat hati kami melepasmu pergi Tapi kami sadar, Engkau harus melanjutkan pendidikan Dan tetap menjadi kebanggaan bagi kami Adik-adikmu, bagi sekolah dan pesantren kita, bagi orangtua dan keluargamu, dan bagi perjuangan agama dan dakwah. Kepada kakakku โ€ฆโ€ฆ. sebut nama Angkatannya Hari ini, engkau tampak cantik diwisuda Dan setelah ini engkau pergi, Tetap kenang-kenanglah Pesantren Mengunjungi kami dan menyemangati kami merebut pendidikan. * - Advertisement -

R8UR.
  • 7kk1dc3320.pages.dev/125
  • 7kk1dc3320.pages.dev/61
  • 7kk1dc3320.pages.dev/61
  • 7kk1dc3320.pages.dev/310
  • 7kk1dc3320.pages.dev/349
  • 7kk1dc3320.pages.dev/314
  • 7kk1dc3320.pages.dev/259
  • 7kk1dc3320.pages.dev/272
  • 7kk1dc3320.pages.dev/41
  • hadits tentang perpisahan santri